Thursday, October 28, 2010

Metode - Metode Enkripsi

Dalam enkripsi terdapat bermacam-macam model atau metode enkripsi. dibawah ini beberapa model enkripsi :

1. Data Encryption Standard (DES)
DES, akronim dari Data Encryption Standard, adalah nama dari Federal
Information Processing Standard (FIPS) 46-3, yang menggambarkan data
encryption algorithm (DEA). DEA juga didefinisikan dalam ANSI standard
X3.92. DEA merupakan perbaikan dari algoritma Lucifer yang dikembangkan
oleh IBM pada awal tahun 70an. Meskipun algoritmanya pada intinya dirancang
oleh IBM, NSA dan NBS (sekarang NIST (National Institute of Standards and
Technology)) memainkan peranan penting pada tahap akhir pengembangan. DEA,
sering disebut DES, telah dipelajari secara ekstensif sejak publikasinya dan
merupakan algoritma simetris yang paling dikenal dan paling banyak digunakan.

2. Triple DES
Mengenkripsi plaintext dengan satu kunci DES dan kemudian
mengenkripsinya lagi dengan kunci DES kedua sama tidak amannya dengan
enkripsi menggunakan satu kunci DES. Kelihatan bahwa jika kedua kunci
memiliki n bit, serangan brute force untuk mencoba semua kunci yang mungkin
akan membutuhkan 2n x 2n x 2n kombinasi yang berbeda. Merkle dan Hellman
menunjukkan bahwa plaintext yang diketahui, serangan Man in the Middle dapat
memecahkan enkripsi ganda pada 2n+1 kali percobaan. Tipe serangan ini dicapai
dengan mengenkripsi dari akhir, dan dekripsi dari yang lainnya, dan
membandingkan hasilnya di tengah. Karena itu, Triple DES digunakan untuk
mendapatkan enkripsi yang lebih kuat.

3. Advanced Encryption Standard (AES) - Rijndael Block Cipher
AES adalah Advanced Encryption Standard. AES adalah block cipher
yang akan menggantikan DES tetapi diantisipasi bahwa Triple DES tetap akan
menjadi algoritma yang disetujui untuk penggunaan pemerintah USA. AES mendukung ukuran kunci 128 bit, 192 bit, dan 256 bit, berbeda dengan kunci 56-bit yang ditawarkan DES.
Algoritma AES dihasilkan dari proses bertahun-tahun yang dipimpin NIST
dengan bimbingan dan review dari komunitas internasional pakar kriptografi.
Algoritma Rijndael, yang dikembangkan oleh Joan Daemen dan Vincent Rijmen,
dipilih sebagai standar.

4. International Data Encryption Algorithm (IDEA)
Cipher International Data Encryption Algorithm (IDEA) adalah algoritma
enkripsi blok kunci yang aman dan rahasia yang dikembangkan oleh James
Massey dan Xuejia Lai. IDEA beroperasi pada blok plaintext 64 bit dan
menggunakan kunci 128 bit.

5. RC5 dan RC6
RC5 adalah block cipher yang cepat yang dirancang oleh Ronald Rivest
untuk RSA Data Security (sekarang RSA Security) pada 1994. RC5 merupakan
algoritma berparameter ukuran blok variabel, ukuran kunci variabel, dan jumlah
round variabel. Pilihan yang diijinkan untuk ukuran blok adalah 32 bit (hanya
untuk tujuan eksperimen dan evaluasi), 64 bit (untuk maksud penggantian DES),
dan 128 bit. Jumlah round dapat bervariasi dari 0 sampai 255, sementara ukuran
kunci dapat mulai dari 0 sampai 2040 bit. Variabilitas ini menambah fleksibilitas
pada semua level keamanan dan efisiensi.

No comments:

Post a Comment